tag:blogger.com,1999:blog-74999402593188176852024-03-08T13:28:49.142-08:00BELAJAR ISLAM YANG BENARAnonymoushttp://www.blogger.com/profile/03066658539758305405noreply@blogger.comBlogger9125tag:blogger.com,1999:blog-7499940259318817685.post-91773319398990869142012-07-02T09:18:00.001-07:002012-07-02T09:30:41.817-07:00MACAM-MACAM SHOLAT SUNNAH DAN KEUTAMAANNYAShalat sunnah ialah sholat yang tidak wajib dilakukan oleh setiap muslim
tapi sunnah (berpahala) jika dilakukannya. Sesuatu yang sunnah akan
lebih baik jika dilaksanakan karena bisa menyempurnakan kekurangan
ibadah kita.<br />
<br />
<div style="color: black;">
<b><span style="font-size: medium;">Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,</span></b></div>
<div style="color: black;">
<b><span style="font-size: medium;"> </span></b>
</div>
<div dir="rtl" style="color: black; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span>إِنَّ
أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ
أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ
لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا
أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ
كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ
تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى
فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ</span></b></span></div>
<br />
<b style="color: black;"><span style="font-size: medium;">“<i>Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari
manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat.
Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih
Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah
sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka
akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya
terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku
memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka
sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia
lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.</i>”</span></b><b><br />
Shalat sunah terbagi atas 2 bagian</b><br />
<b>A- Shalat sunah rawatib</b><br />
Sholat sunnah rawatib: ialah sholat sunnah yang dilakukan sebelum dan sesudah shalat fardhu (shalat lima waktu).<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<b>B. Shalat sunah bukan rawatib</b><br />
Sholat sunnah bukan rawatib: ialah sholat sunah yang mempunyai
waktu-waktu tersendiri, sebab-sebab tersendiri dan tidak ada hubungannya
dengan sholat fardhu (shalatlimawaktu).<br />
<b><br />
A. Shalat sunah rawatib </b><br />
<br />
Ia dibagi 2 bagian:<br />
<b>1. Shalat sunah rawatib mu’akkadah</b><br />
Muakkadah: yaitu sholat sunah yang selalu dilakukan oleh Nabi saw. Sholat ini jumlahnya ada 10 raka’at<br />
• Dua raka’at sebelum shalat Dhuhur<br />
• Dua raka’at setelah shalat Dhuhur<br />
• Dua raka’at setelah shalat Maghrib<br />
• Dua raka’at setelah shalat Isya’<br />
• Dua raka’at sebelum shalat shubuh<br />
<br />
Dari Ibnu Umar ra, ia berkata: “Aku shalat bersama Rasulallah saw dua
raka’at sebelum shalat dzuhur, dua raka’at sesudahnya, dua raka’at
sesudah shalat maghrib di rumah beliau, dua raka’at sesudah shalat isya’
di rumah beliau.” Kemudian ia berkata: “saudaraku Hafsha pernah
meriwayatkan bahwa Rasulallah saw shalat dua raka’at ringan ketika
terbit fajar (sebelum shalat subuh).” (HR Bukhari Muslim)<br />
<br />
<b>2. Shalat sunah rawatib bukan mu’akkadah</b><br />
Bukan Mu’akkadah: yaitu shalat sunnah yang kadang kadang ditinggalkan
atau tidak dilakukan oleh Nabi saw. Shalat ini jumlahnya ada 12
raka’at, yaitu:<br />
• Dua raka’at sebelum sholat dzuhur<br />
• Dua raka’at sesudah shalat dzuhur<br />
• Empat raka’at sebelum sholat Ashar<br />
• Dua raka’at sebelum sholat Maghrib<br />
• Dua raka’at sebelum sholat Isya’<br />
<br />
Dari Umu Habibah ra, Rasulullah saw bersabda, “Barangsiapa yang menjaga
empat rakaat sebelum dzuhur dan empat rakaat sesudahnya, Allah
mengharamkannya dari api Neraka.” (HR Abu Daud dan At-Tirmidzi, hadits
hasan shahih)<br />
<br />
Dari Ali r.a. ia berkata, “Nabi saw biasa shalat empat raka’at sebelum
ashar, beliau membaginya menjadi dua dengan ucapan salam kepada para
malaikat yang selalu dekat dengan Allah dan kepada orang-orang yang
mengikuti mereka dari kalangan kaum muslimin dan mukminin.” (HR Hasan
Tirmidzi).<br />
<br />
Dari Abdullah bin Mughaffal ra, Rasulallah saw bersabda: “Shalatlah
kalian sebelum Maghrib (beliau mengulangnya tiga kali). Diakhirnya
beliau bersabda: Bagi siapa saja yang mau melaksankannya. Beliau takut
hal tersebut dijadikan oleh orang-orang sebagai sunnah. (HR Bukhori)<br />
Dari Abdullah bin Mughaffal ra ia berkata: Nabi saw bersabda: “Diantara
adzan dan iqomah ada sholat, diantara adzan dan iqomah ada sholat
(kemudian ketiga kalinya beliau berkata:) bagi siapa yang mau” (HR
Bukhari Muslim)<br />
<br />
<b>B. Shalat Sunnah Bukan Rawatib</b><br />
<br />
Shalat ini terbagi atas 2 bagian:<br />
<b>1. Sholat sunnah bukan rawatib yang tidak dilakukan berjama’ah</b><br />
• Shalat Witir (Shalat Ganjil)<br />
• Shalat Dhuha<br />
• Shalat Tahiyatul Masjid<br />
• Shalat Setelah Wudhu’<br />
• Shalat Istikharah<br />
• Shalat tahajjud<br />
• Shalat tasbih<br />
• Shalat Awwabin<br />
• Shalat hajat<br />
• Shalat sunnah ihram<br />
• Shalat setelah tawaf<br />
<br />
<b>2. Shalat Sunah Bukan Rawatib Yang Dilakukan Secara Berjama’ah</b><br />
• Sholat Tarawih<br />
• Sholat Hari Raya (Iedul Fitri & Iedul Adha)<br />
• Sholat Gerhana<br />
• Shalat Istisqa’ (Minta Hujan)<br />
<br />
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Shalat sunnah rawatib adalah shalat
sunnah yang mengiringi shalat lima waktu. Shalat sunnah rawatib yang dikerjakan
sebelum shalat wajib disebut shalat sunnah <b><u>qobliyah</u></b>. Sedangkan
sesudah shalat wajib disebut shalat sunnah <b><u>ba’diyah</u></b>. </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Di antara tujuan disyari’atkannya
shalat sunnah qobliyah adalah agar jiwa memiliki persiapan sebelum melaksanakan
shalat wajib. Perlu dipersiapkan seperti ini karena sebelumnya jiwa telah
disibukkan dengan berbagai urusan dunia. Agar jiwa tidak lalai dan siap, maka
ada shalat sunnah qobliyah lebih dulu. </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Sedangkan shalat sunnah ba’diyah
dilaksanakan untuk menutup beberapa kekurangan dalam shalat wajib yang baru
dilakukan. Karena pasti ada kekurangan di sana-sini ketika melakukannya. </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="font-family: Times New Roman,serif;">Keutamaan Shalat Sunnah
Rawatib</span></b></span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: large;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: black; font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Pertama: Shalat adalah
sebaik-baik amalan </span></b> </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda, </span><br />
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: large;">وَاعْلَمُوا
أَنَّ خَيْرَ أَعْمَالِكُمُ الصَّلاَةُ</span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">
</span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">“Ketahuilah, sebaik-baik amalan bagi
kalian adalah shalat</span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="color: black; font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: black; font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Kedua: Akan meninggikan
derajat di surga karena banyaknya shalat tathowwu’ (shalat sunnah) yang
dilakukan </span></b> </div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Tsauban –bekas budak Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam- pernah ditanyakan mengenai amalan yang dapat
memasukkannya ke dalam surga atau amalan yang paling dicintai oleh Allah.
Kemudian Tsauban mengatakan bahwa beliau pernah menanyakan hal tersebut pada
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, lantas beliau menjawab,</span><br />
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: large;"> عَلَيْكَ</span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"><span style="font-size: large;"> </span><span style="font-size: large;">بِكَثْرَةِ السُّجُودِ
لِلَّهِ فَإِنَّكَ لاَ تَسْجُدُ لِلَّهِ سَجْدَةً </span><span style="font-size: large;">إِلاَّ
رَفَعَكَ اللَّهُ بِهَا دَرَجَةً وَحَطَّ عَنْكَ بِهَا خَطِيئَةً </span> </span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">“Hendaklah engkau memperbanyak sujud
kepada Allah karena tidaklah engkau bersujud pada Allah dengan sekali sujud
melainkan Allah akan meninggikan satu derajatmu dan menghapuskan satu kesalahanmu.
Ini baru sekali sujud. Lantas bagaimanakah dengan banyak sujud atau banyak
shalat yang dilakukan?! </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: black; font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Ketiga: Menutup
kekurangan dalam shalat wajib</span></b>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Seseorang dalam shalat lima waktunya
seringkali mendapatkan kekurangan di sana-sini sebagaimana diisyaratkan oleh
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,</span><br />
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: large;">إِنَّ</span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: large;"> الرَّجُلَ لَيَنْصَرِفُ وَمَا
كُتِبَ لَهُ إِلاَّ عُشْرُ صَلاَتِهِ تُسْعُهَا ثُمُنُهَا
سُبُعُهَا سُدُسُهَا خُمُسُهَا رُبُعُهَا ثُلُثُهَا نِصْفُهَا </span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: large;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">“Sesungguhnya seseorang ketika
selesai dari shalatnya hanya tercatat baginya sepersepuluh,
sepersembilan,seperdelapan, sepertujuh, seperenam, seperlima, seperempat,
sepertiga, separuh dari shalatnya.</span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Untuk menutup kekurangan ini,
disyari’atkanlah shalat sunnah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda : </span><br />
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: large;">إِنَّ</span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"><span style="font-size: large;"> </span><span style="font-size: large;">أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ
النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ </span><span style="font-size: large;">أَعْمَالِهِمُ
الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ </span><span style="font-size: large;">لِمَلاَئِكَتِهِ
وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا </span><span style="font-size: large;">أَمْ
نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ </span><span style="font-size: large;">كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ </span><span style="font-size: large;">تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى </span><span style="font-size: large;">فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ</span> </span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">“Sesungguhnya amalan yang pertama
kali akan diperhitungkan dari manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan
mereka adalah shalat. Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia
lebih Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah
sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka akan
dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya terdapat beberapa
kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku memiliki amalan shalat sunnah?
Jika ia memiliki shalat sunnah, maka sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku
dikarenakan shalat sunnah yang ia lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya
hampir sama seperti itu.</span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: black; font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Keempat: Rutin
mengerjakan shalat rawatib 12 raka’at dalam sehari akan dibangunkan rumah di
surga.</span></b><span style="color: black; font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Dari Ummu Habibah –istri Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam-, Rasulullah shallalahu ‘alaihi wa sallam
bersabda,<br />
<br />
« <span style="font-size: large;">مَنْ صَلَّى اثْنَتَىْ عَشْرَةَ رَكْعَةً فِى يَوْمٍ
وَلَيْلَةٍ بُنِىَ لَهُ بِهِنَّ بَيْتٌ فِى الْجَنَّةِ</span> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">“Barangsiapa mengerjakan shalat
sunnah dalam sehari-semalam sebanyak 12 raka’at, maka karena sebab amalan
tersebut, ia akan dibangun sebuah rumah di surga.” </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Coba kita lihat, bagaimana keadaan
para periwayat hadits ini ketika mendengar hadits tersebut. Di antara periwayat
hadits di atas adalah An Nu’man bin Salim, ‘Amr bin Aws, ‘Ambasah bin Abi
Sufyan dan Ummu Habibah –istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam- yang
mendengar dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam secara langsung. </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Ummu Habibah mengatakan, Aku tidak
pernah meninggalkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari sejak aku
mendengar hadits tersebut langsung dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa
sallam. ” </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">‘Ambasah mengatakan,“Aku tidak
pernah meninggalkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari sejak aku
mendengar hadits tersebut dari Ummu Habibah.” </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">‘Amr bin Aws mengatakan,“Aku tidak
pernah meninggalkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari sejak aku
mendengar hadits tersebut dari ‘Ambasah.” </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">An Nu’man bin Salim mengatakan,“Aku
tidak pernah meninggalkan shalat sunnah dua belas raka’at dalam sehari sejak
aku mendengar hadits tersebut dari ‘Amr bin Aws.</span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Yang dimaksudkan dengan shalat
sunnah dua belas raka’at dalam sehari dijelaskan dalam riwayat At Tirmidzi,
dari ‘Aisyah. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,</span><br />
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: large;">مَنْ</span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: large;"> ثَابَرَ عَلَى ثِنْتَىْ
عَشْرَةَ رَكْعَةً مِنَ السُّنَّةِ بَنَى اللَّهُ لَهُ
بَيْتًا فِى الْجَنَّةِ أَرْبَعِ رَكَعَاتٍ قَبْلَ الظُّهْرِ وَرَكْعَتَيْنِ
بَعْدَهَا وَرَكْعَتَيْنِ بَعْدَ الْمَغْرِبِ وَرَكْعَتَيْنِ
بَعْدَ الْعِشَاءِ وَرَكْعَتَيْنِ قَبْلَ الْفَجْرِ</span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">“Barangsiapa merutinkan shalat
sunnah dua belas raka’at dalam sehari, maka Allah akan membangunkan bagi dia
sebuah rumah di surga. Dua belas raka’at tersebut adalah empat raka’at sebelum
zhuhur, dua raka’at sesudah zhuhur, dua raka’at sesudah maghrib, dua raka’at
sesudah ‘Isya, dan dua raka’at sebelum shubuh.</span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Hadits di atas menunjukkan
dianjurkannya merutinkan shalat sunnah rawatib sebanyak 12 raka’at setiap
harinya.</span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Dua belas raka’at rawatib yang
dianjurkan untuk dijaga adalah: [1] empat raka’at sebelum Zhuhur, [2] dua
raka’at sesudah Zhuhur, [3] dua raka’at sesudah Maghrib, [4] dua raka’at
sesudah ‘Isya’, [5] dua raka’at sebelum Shubuh. </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: black; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Shalat Qobliyah Shubuh
Jangan Sampai Ditinggalkan </span></b>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Shalat sunnah qobliyah shubuh atau
shalat sunnah fajr memiliki keutamaan sangat luar biasa. Di antaranya
disebutkan dalam hadits ‘Aisyah,</span><br />
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: large;">رَكْعَتَا
الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنَ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا</span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">“Dua raka’at sunnah fajar (qobliyah
shubuh) lebih baik daripada dunia dan seisinya.</span></b>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
sangat bersemangat melakukan shalat ini, sampai-sampai ketika safar pun beliau
terus merutinkannya. </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">‘Aisyah mengatakan,</span><br />
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: large;">لَمْ</span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: large;"> يَكُنِ النَّبِىُّ - صلى الله
عليه وسلم - عَلَى شَىْءٍ مِنَ النَّوَافِلِ أَشَدَّ
مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَىِ الْفَجْرِ</span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
tidaklah memiliki perhatian yang luar biasa untuk shalat sunnah selain shalat
sunnah fajar.</span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Ibnul Qayyim mengatakan,“Termasuk di
antara petunjuk Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam ketika bersafar adalah
mengqoshor shalat fardhu dan beliau tidak mengerjakan shalat sunnah rawatib
qobliyah dan ba’diyah. Yang biasa beliau tetap lakukan adalah mengerjakan
shalat sunnah witir dan shalat sunnah qabliyah shubuh. Beliau tidak pernah
meninggalkan kedua shalat ini baik ketika bermukim dan ketika
bersafar.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"></span></b><b><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Niat Sholat Rawatib<br />
</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 40.5pt; text-indent: -22.5pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 40.5pt; text-indent: -22.5pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 40.5pt; text-indent: -22.5pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 40.5pt; text-indent: -22.5pt;">
<b><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Shalat Rawatib. </span></b><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">Adalah shalat sunnah yang dikerjakan mengiringi shalat
fardhu. Niatnya :</span><b><i><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span></i></b><br />
<b><i><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">a. Qabliyah, </span></i></b><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan sebelum shalat
wajib. Waktunya : 2 rakaat sebelum shalat subuh, 2 rakaat sebelum shalat
Dzuhur, 2 atau 4 rakaat sebelum shalat Ashar, dan 2 rakaat sebelum shalat Isya</span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">’</span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">. Niatnya:</span><br />
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 60.65pt;">
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">‘U</span><i><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">shalli sunnatadh Dzuhri* rak</span></i><i><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">’</span></i><i><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">ataini
Qibliyyatan lillahi Ta</span></i><i><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">’</span></i><i><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">aalaa</span></i><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">’</span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> Artinya: </span><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">‘</span><i><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">aku niat shalat sunnah sebelum dzuhur dua rakaat karena
Allah</span></i><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">’</span><br />
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> </span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-left: 37.5pt;">
<i><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">
<b>* bisa diganti dengan shalat wajib yang akan dikerjakan.</b></span></i><br />
<i><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"><b> </b></span></i>
</div>
<b><i><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> b. Ba</span></i></b><b><i><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">’</span></i></b><b><i><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">diyyah, </span></i></b><span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;">adalah shalat sunnah rawatib yang dikerjakan setelah shalat
fardhu. Waktunya : 2 </span><br />
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> atau 4 rakaat sesudah shalat Dzuhur, 2 rakaat sesudah
shalat Magrib dan 2 rakaat sesudah </span><br />
<span style="font-family: Times New Roman,serif; font-size: 12pt;"> shalat Isya</span>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03066658539758305405noreply@blogger.com22tag:blogger.com,1999:blog-7499940259318817685.post-51692392092244546062012-07-02T08:27:00.002-07:002012-07-02T09:15:58.754-07:00BILA MEMBACA ALQUR'AN TIDAK TAHU ARTINYA<b><br /></b><br />
Alkisah,
hiduplah seorang muslim tua bersama seorang cucunya di sebuah
pegunungan di bagian timur Kentucky, Amerika. Sang kakek biasa <b>membaca Qur’an</b> selepas sholat shubuh setiap hari. Sang cucu berusaha meniru setiap tingkah laku kakeknya.<br />
Suatu hari, ia bertanya: “Kek! Aku berusaha membaca Qur’an seperti dirimu tetapi <b>aku tidak mengerti</b> isinya. Jikapun ada sedikit yang kupahami, ia akan terlupakan setiap kali aku menutup kitab itu. Lalu, <b>apa gunanya aku membacanya</b>?”<br />
Dengan
perlahan sang kakek membalikkan badan dan berhenti dari memasukkan batu
bara ke dalam tungku pemasak. Ia menjawab: “Ambillah keranjang ini,
bawalah ke sungai di bawah sana dan bawakan untukku sekeranjang air!”<br />
Sang cucu membawa <b>keranjang hitam penuh jelaga</b>
batu bara tersebut ke sungai dan mengambil air. Namun air itu telah
habis menetes sebelum sampai ke rumah. Sang kakek tertawa dan meminta
sang cucu agar mencobanya sekali lagi: “Mungkin engkau harus lebih cepat
membawa airnya kemari.”<br />
<a name='more'></a><br />
Sang cucu berusaha berlari, namun tetap
saja air itu lebih cepat keluar dari keranjang sebelum sampai ke rumah.
Dengan terengah-engah ia pun mengatakan kepada sang kakek bahwa tidak
mungkin mengambil air dengan keranjang. Sebagai gantinya ia akan
mengambil air dengan ember.<br />
“Aku tidak perlu satu ember air, yang
kuinginkan adalah sekeranjang air!” jawab sang kakek. “Kau saja yang
kurang berusaha lebih keras,” timpal sang kakek sambil menyuruhnya
mengambil air sekali lagi. Sang kakek pun pergi ke luar rumah untuk
melihat usaha sang cucu.<br />
Kali ini sang cucu sangat yakin bahwa <b>tidak mungkin membawa air menggunakan keranjang</b>.
Namun ia berusaha memperlihatkan kepada sang kakek bahwa secepat apapun
ia berlari, air itu akan habis keluar dari keranjang sebelum ia sampai
ke rumah. Kejadian yang sama berulang. Sang cucu sampai kepada kakeknya
dengan keranjang kosong. “Lihatlah Kek! Tidak ada gunanya membawa air
dengan keranjang.” katanya.<br />
“Jadi, kau pikir <b>tidak ada gunanya</b>?”, sang kakek balik bertanya. “Lihatlah keranjang itu!” pinta sang kakek.<br />
Ketika sang cucu memperhatikan keranjang itu sadarlah ia bahwa kini keranjang hitam itu telah <b>bersih </b>dari jelaga, baik bagian luar maupun dalamnya, dan terlihat seperti keranjang baru.<br />
“Cucuku, demikianlah yang terjadi ketika engkau membaca al Qur’an. <b>Engkau
mungkin tidak mengerti atau tidak bisa mengingat apa yang engkau baca
darinya. Namun ketika engkau membacanya, engkau akan dibersihkan dan
mengalami perubahan, luar maupun dalam.</b> Itulah kekuasaan dan nikmat Allah kepada kita!”Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03066658539758305405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7499940259318817685.post-41955710759577772162012-07-02T03:29:00.001-07:002012-07-02T03:29:20.339-07:00MALAIKAT MENDOAKAN KITA<br />
<h2>
Orang-orang yang didoakan para malaikat.</h2>
Dari
beberapa riwayat hadits Nabi saw. yang sampai kepada kita, ada beberapa
golongan orang yang akan didoakan kebaikan oleh malaikat. Sebagian
besar dari mereka berhubungan dengan aktifitas shalat berjamaah. Berikut
adalah daftarnya:<br />
<ol>
<li><b>Orang yang menunggu waktu shalat.</b></li>
<li><b>Orang yang berdiri di shaf terdepan.</b></li>
<li><b>Orang yang menyambung shaf shalat.</b></li>
<li><b>Orang yang shalat ashar dan shubuh (berjamaah).</b></li>
</ol>
Dan berikut ini adalah hadits yang menjadi dasar pernyataan di atas:<br />
Rasulullah
SAW bersabda, “Tidaklah salah seorang diantara kalian yang duduk
menunggu shalat, selama ia berada dalam keadaan suci, kecuali para
malaikat akan mendoakannya ‘Ya Allah, ampunilah ia. Ya Allah sayangilah
ia.’”<br />
(Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Shahih Muslim no. 469)<br />
<br />
Rasulullah
SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat-Nya bershalawat
kepada (orang-orang) yang berada pada shaf-shaf terdepan.”<br />
(Imam Abu Dawud dari Barra’ bin ‘Azib ra., dalam Shahih Sunan Abi Dawud I/130)<br />
<br />
Rasulullah
SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para malaikat selalu bershalawat
kepada orang – orang yang menyambung shaf – shaf.”<br />
(Para Imam yaitu Ahmad, Ibnu Majah, Ibnu Khuzaimah, Ibnu Hibban dan Al Hakim meriwayatkan dari Aisyah ra.)<br />
<br />
<a name='more'></a><br />
Rasulullah
SAW bersabda, “Para malaikat berkumpul pada saat shalat shubuh lalu
para malaikat ( yang menyertai hamba) pada malam hari (yang sudah
bertugas malam hari hingga shubuh) naik (ke langit), dan malaikat pada
siang hari tetap tinggal. Kemudian mereka berkumpul lagi pada waktu
shalat ‘ashar dan malaikat yang ditugaskan pada siang hari (hingga
shalat ‘ashar) naik (ke langit) sedangkan malaikat yang bertugas pada
malam hari tetap tinggal, lalu Allah bertanya kepada mereka, ‘Bagaimana
kalian meninggalkan hambaku?’, mereka menjawab, ‘Kami datang sedangkan
mereka sedang melakukan shalat dan kami tinggalkan mereka sedangkan
mereka sedang melakukan shalat, maka ampunilah mereka pada hari
kiamat.’”<br />
(Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., Al Musnad no. 9140)<br />
Demikianlah beberapa hadits yang menunjukkan keutamaan bagi yang menjaga sholatnya di awal waktu berjamaah dimesjid bagi yang laki-laki ,
serius dalam sholat dan dzikir kepada Allah. Merekalah yang berhak
memperoleh kehormatan dengan didoakan kebaikan oleh para malaikat.<br />
<br />
Berikut ini adalah golongan lain yang juga akan didoakan oleh malaikat-malaikat Allah.<br />
Betapa
beruntung dan senangnya mereka yang bisa mendapat kesempatan didoakan
oleh para malaikat, makhluk yang paling taat dan selalu taat serta
sangat dekat dengan Allah, Sang Penguasa alam ini.<br />
Allah SWT berfirman, “Sebenarnya (malaikat – malaikat itu) adalah<br />
hamba – hamba yang dimuliakan, mereka tidak mendahului-Nya dengan<br />
perkataan dan mereka mengerjakan perintah – perintah-Nya. Allah<br />
mengetahui segala sesuatu yang dihadapan mereka dan yang dibelakang<br />
mereka, dan mereka tidak memberikan syafa’at melainkan kepada orang -<br />
orang yang diridhai Allah, dan mereka selalu berhati – hati karena<br />
takut kepada-Nya” –QS Al Anbiyaa’ 26-28<br />
<h2>
Orang-orang yang didoakan malaikat:</h2>
<ol>
<li>Orang yang tidur dalam keadaan bersuci.</li>
<li>Orang yang mendoakan saudaranya tanpa sepengetahuan orang yang didoakan.</li>
<li>Orang – orang yang berinfak.</li>
<li>Orang yang makan sahur.</li>
<li>Orang yang menjenguk orang sakit.</li>
<li>Seseorang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain.</li>
</ol>
Berikut adalah hadits-hadits yang mendukung daftar golongan orang-orang yang didoakan malaikat di atas:<br />
Imam Ibnu Hibban meriwayatkan dari Abdullah bin Umar ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa yang <b>tidur dalam keadaan suci</b>,
maka malaikat akan bersamanya di dalam pakaiannya. Dia tidak akan
bangun hingga malaikat berdoa `Ya Allah, ampunilah hambamu si fulan
karena tidur dalam keadaan suci’”.<br />
<div style="color: black;">
(hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhib wat Tarhib I/37)</div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Ummud Darda’ ra., bahwasannya Rasulullah SAW bersabda, “<b>Doa seorang muslim untuk saudaranya yang dilakukan tanpa sepengetahuan orang yang didoakannya adalah doa yang akan dikabulkan</b>.
Pada kepalanya ada seorang malaikat yang menjadi wakil baginya, setiap
kali dia berdoa untuk saudaranya dengan sebuah kebaikan, maka malaikat
tersebut berkata `aamiin dan engkaupun mendapatkan apa yang ia
dapatkan.’”<br />
<div style="color: black;">
(Shahih Muslim no. 2733)</div>
<div style="color: black;">
<br /></div>
Imam
Bukhari dan Imam Muslim meriwayatkan dari Abu Hurairah ra., bahwa
Rasulullah SAW bersabda, “Tidak satu hari pun dimana pagi harinya
seorang hamba ada padanya kecuali 2 malaikat turun kepadanya, salah satu
diantara keduanya berkata, `<b>Ya Allah, berikanlah ganti bagi orang yang berinfak</b>‘. Dan lainnya berkata, `Ya Allah, hancurkanlah harta orang yang pelit.’”<br />
<div style="color: black;">
(Shahih Bukhari no. 1442 dan Shahih Muslim no. 1010)</div>
<br />
Imam
Ibnu Hibban dan Imam Ath Thabrani, meriwayaatkan dari Abdullah bin Umar
ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah dan para
malaikat-Nya bershalawat kepada <b>orang – orang yang makan sahur</b>.”<br />
<div style="color: black;">
(hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Shahih At Targhiib wat Tarhiib I/519)</div>
<br />
Imam Ahmad meriwayatkan dari `Ali bin Abi Thalib ra., bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Tidaklah seorang mukmin <b>menjenguk saudaranya</b>
kecuali Allah akan mengutus 70.000 malaikat untuknya yang akan
bershalawat kepadanya di waktu siang kapan saja hingga sore dan di waktu
malam kapan saja hingga shubuh.”<br />
<div style="color: black;">
(Al Musnad no. 754, Syaikh Ahmad Syakir berkomentar, “Sanadnya shahih”)</div>
<br />
Diriwayatkan
oleh Imam Tirmidzi dari Abu Umamah Al Bahily ra., bahwa Rasulullah SAW
bersabda, “Keutamaan seorang alim atas seorang ahli ibadah bagaikan
keutamaanku atas seorang yang paling rendah diantara kalian.
Sesungguhnya penghuni langit dan bumi, bahkan semut yang di dalam
lubangnya dan bahkan ikan, semuanya bershalawat kepada <b>orang yang mengajarkan kebaikan kepada orang lain</b>.”<br />
<div style="color: black;">
(dishahihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Kitab Shahih At Tirmidzi II/343)</div>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03066658539758305405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7499940259318817685.post-59137343219621593562012-07-01T03:01:00.000-07:002012-07-01T03:53:34.156-07:00BERAGAMA ITU HARUS BENAR ... CARANYA Dalam beragama kita telah diajarkan untuk mengikuti Al Qur’an dan As Sunnah. Inilah yang jadi pegangan setiap muslim. Hal ini diterangkan dalam beberapa ayat berikut ini.<br />
<br />
<b>Allah Ta’ala berfirman, </b><br />
<br />
<span style="font-size: large;">اتَّبِعُوا مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبّْكُمْ وَلََ تَ تَّبِعُوا مِنْ دُونِهِ أَوْلِيَاءَ قَلِيالً مَا تَذَكَّرُونَ</span><br />
“Ikutilah apa yang diturunkan kepadamu dari Rabbmu dan janganlah kamu mengikuti pemimpin-pemimpin selain-Nya. Amat sedikitlah kamu mengambil pelajaran (daripadanya)” (QS. Al A’rof: 3).<br />
<br />
<span style="font-size: large;">وَإِذَا قِيلَ لََمُْ تَ عَالَوْا إِلََ مَا أَنْ زَلَ اللَّهُ وَإِلََ الرَّسُولِ رَأَيْتَ الْمُنَافِقِينَ يَصُدُّونَ عَنْكَ صُدُوادا</span><br />
“Apabila dikatakan kepada mereka: "Marilah kamu (tunduk) kepada hukum yang Allah telah turunkan dan kepada hukum Rasul", niscaya kamu lihat orang-orang munafik menghalangi (manusia) dengan sekuat-kuatnya dari (mendekati) kamu.” (QS. An Nisa’: 61).<br />
<br />
Ayat ini menunjukkan bahwa siapa yang diajak beramal dengan Al Qur’an dan As Sunnah, lantas ia menghalanginya, ini merupakan ciri-ciri munafik.<br />
<br />
<a name='more'></a> <br /><br />
<br />
<span style="font-size: large;">يَا أَي هَُّا الَّذِينَ آَمَنُوا أَطِيعُوا اللَّه وَأَطِيعُوا الرَّسُولَ وَأُووِ ااَْمْرِ مِنْكُمْ فَ نْ تَ نَازَعْتُمْ تِٓ ءٍء </span><br />
<span style="font-size: large;">فَ رُدُّوو إِلََ اللَّهِ وَالرَّسُولِ إِنْ كُنْتُمْ</span><br />
<span style="font-size: large;"> ت مِنُونَ بِاللَّهِ وَالْيَ وْمِ ااَْ رِ</span><br />
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian” (QS. An Nisa’: 59).<br />
<br />
Dalam ayat ini dikaitkan dengan iman. Ini menunjukkan bahwa ketika terjadi perselisihan pendapat, maka kembalikanlah kepada Al Qur’an dan As Sunnah. Sehingga jika ada yang beralih ke selain Al Qur’an dan As Sunnah, maka ia tidak beriman kepada Allah dan Rasul-Nya dengan benar.<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;">وَاتَّبِعُوا أَ نَ مَا أُنْزِلَ إِلَيْكُمْ مِنْ رَبّْكُمْ مِنْ قَ بْلِ أَنْ يَ تِيَكُمُ الْعَذَااُ ب تَ ا وَأَنْ تُمْ لََ تَ عُرُونَ</span><br />
“Dan ikutilah sebaik-baik apa yang telah diturunkan kepadamu dari Rabbmu sebelum datang azab kepadamu dengan tiba-tiba, sedang kamu tidak menyadarinya” (QS. Az Zumar: 55).<br />
<br />
Sebaik-baik yang diturunkan kepada kita adalah Al Qur’an dan As Sunnah adalah penjelas dari Al Qur’an.<br />
<br />
<span style="font-size: large;">الَّذِينَ يَ تَمِعُونَ الْقَوْلَ فَ يَتَّبِعُونَ أَ نَهُ أُولَ كَ الَّذِينَ دَا مُ اللَّهُ وَأُولَ كَ مْ أُولُو ااَْلْبَااِ</span> “Yang mendengarkan perkataan lalu mengikuti apa yang paling baik di antaranya. Mereka itulah orang-orang yang telah diberi Allah petunjuk dan mereka itulah orang-orang yang mempunyai akal” (QS. Az Zumar: 18).<br />
<br />
Kita sepakati bersama bahwa Al Qur’an dan As Sunnah adalah sebaik-baik perkataan dibanding perkataan si fulan.<br />
<br />
<span style="font-size: large;">وَمَا آَتَاكُمُ الرَّسُولُ فَ ذُووُ وَمَا ن هََاكُمْ عَنْهُ فَانْ تَ هُوا وَات قَُّوا اللَّهَ إِنَّ اللَّهَ دِيدُ الْعِقَااِ</span> “Apa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya.” (QS. Al Hasyr: 7).<br />
<br />
Dalam hadits Al ‘Irbadh bin Sariyah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menasehati para sahabat radhiyallahu ‘anhum,<br />
<br />
<span style="font-size: large;">فَ عَلَيْكُمْ بِ نَّتِِ وَسُنَّ الُْْلَفَاءِ الرَّا دِينَ الْمَهْدِيّْينَ عَضُّوا عَلَيْ هَا بِالنَّ وَاجِذِ</span><br />
“Berpegang teguhlah dengan sunnahku dan sunnah khulafa’ur rosyidin yang mendapatkan petunjuk (dalam ilmu dan amal). Pegang teguhlah sunnah tersebut dengan gigi geraham kalian.<br />
<br />
Salah seorang khulafa’ur rosyidin dan manusia terbaik setelah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, Abu Bakar Ash Shiddiq radhiyallahu ‘anhu berkata,<br />
<br />
<span style="font-size: large;">لَ تُ تَارِا كا يْ اا كَانَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَ سَلَّمَ ي عَْمَلُ بِهِ إِلََّ عَمِلْتُ بِهِ إِنِّّْ أَ ى إِنْ تَ رَكْتُ يْ اا مِنْ أَمْرِوِ أَنْ أَزِيْغَ</span><br />
“Aku tidaklah biarkan satupun yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam amalkan kecuali aku mengamalkannya karena aku takut jika meninggalkannya sedikit saja, aku akan menyimpang. Kita pun mendapat nasehat dan petunjuk dari empat imam madzhab yang terkemuka yang memerintahkan kita untuk tidak taklid buta. Kita malah diperintahkan untuk mengikuti ajaran Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam. Dan jika ada di antara perkataan para imam yang menyelisihi dalil Al Qur’an dan As Sunnah, maka tinggalkanlah.<br />
<br />
Imam Abu Hanifah dan muridnya Abu Yusuf berkata,<br />
<br />
<span style="font-size: large;">لََ لُّ اَِ ءٍ د أَنْ ي قَُوْلَ بِقَوْلِنَا تَِّ ي عَْلَمَ مِنْ أَيْنَ ق لُْنَاو </span><br />
“Tidak boleh bagi seorang pun mengambil perkataan kami sampai ia mengetahui dari mana kami mengambil perkataan tersebut.<br />
<br />
Imam Malik berkata,<br />
<br />
<span style="font-size: large;">إِنَََّّا أَنَا بَ رٌ أُ طِىءُ وَأُصِيْبُ فَانْظُرُوا تِٓ قَ وْوِ فَكُلُّ مَا وَافَقَ الكِتَااَ وَال نَّ فَ ذُوْا بِهِ وَمَا لََْ ي وَُافِقْ االكِتَااَ وَال نَّ فَاتْ رُكُوْوُ</span> 1<br />
HR. Abu Daud no. 4607 dan Tirmidzi no. 2676. Syaikh Al Albani menyatakan hadits ini shahih 2 HR. Bukhari no. 3093 dan Muslim no. 1759. 3 I’lamul Muwaqi’in, 2: 211.<br />
“Sesungguhnya aku hanyalah manusia yang bisa keliru dan benar. Lihatlah setiap perkataanku, jika itu mencocoki Al Qur’an dan As Sunnah, ambillah. Sedangkan jika tidak mencocoki Al Qur’an dan As Sunnah, maka tinggalkanlah.<br />
<br />
Imam Abu Hanifah dan Imam Asy Syafi’i berkata,<br />
<br />
<span style="font-size: large;">إِذَا صَحَّ الحَدِيْثُ فَ هُوَ مَذْ بِِ</span><br />
“Jika hadits itu shahih, itulah pendapatku.<br />
<br />
Imam Asy Syafi’i berkata,<br />
<br />
<span style="font-size: large;">إذَا صَحَّ الحَْدِيثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْوِ الحَْائِطَ وَإِذَا رَأَيْت الحُْجَّ مَوْضُوعَ ا عَلَى الطَّرِيقِ فَهِ قَ وْوِ</span><br />
“Jika terdapat hadits yang shahih, maka lemparlah pendapatku ke dinding. Jika engkau melihat hujjah diletakkan di atas jalan, maka itulah pendapatku.<br />
<br />
Imam Ahmad berkata,<br />
<br />
<span style="font-size: large;">مَنْ رَدَّ دِيْثَ رَسُوْلِ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَ هُوَ عَلَى فَا لَكَءٍ</span><br />
“Barangsiapa yang menolak<br />
hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka ia berarti telah berada dalam jurang kebinasaan.<br />
<br />
Imam Ahmad juga berkata,<br />
<br />
<span style="font-size: large;">لََ ت قَُلّْدُونِِّ وَلََ ت قَُلّْدُوا مَالِ ا كا وَلََ ال افِعِ وَلََ الث وَّْرِيَّ وَتَ عَلَّمُوا كَمَا تَ عَلَّمْنَا</span><br />
“Janganlah hanya sekedor taklid padaku dan jangan pula hanya sekedar taklid pada Malik, Syafi’i, dan Ats Tsauriy. Belajarlah sebagaimana kami belajar.”8 Imam Syafi’i memiliki beberapa nasehat yang serupa mengenai hal ini.<br />
<br />
Ar Rabie’ (murid Imam Syafi’i) bercerita, Ada seseorang yang bertanya kepada Imam Syafi’i tentang sebuah hadits, kemudian (setelah dijawab) orang itu bertanya, “Lalu bagaimana pendapatmu?”, maka gemetar dan beranglah Imam Syafi’i. Beliau berkata kepadanya,<br />
<br />
<span style="font-size: large;">أَيُّ اءٍء تُظِلُّ وَأَيُّ أَرْ ءٍ تُقِلُّ إِذَا رَوَيْتُ عَنْ رَسُوْلِ اللهِ وَق لُْتُ بِ و</span><br />
<br />
I’lamul Muwaqi’in, 1: 75. 5 Dinukil dari Shahih Fiqh Sunnah, 1: 39, 41. 6 Majmu’ Al Fatawa, 20: 211. 7 Ibnul Jauzi dalam Manaqib, hal. 182. Dinukil dari sifat Shalat Nabi hal. 53. 8 Majmu’ Al Fatawa, 20: 211-212.<br />
“Langit mana yang akan menaungiku, dan bumi mana yang akan kupijak kalau sampai kuriwayatkan hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam kemudian aku berpendapat lain…!?<br />
<br />
Imam Syafi’i juga berkata,<br />
<br />
<span style="font-size: large;"> إِذَا وَجَدْتُُْ تِٓ كِتَابِِ لًَفَ سُنَّ رَسُولِ اللهِ فَ قُولُوا بِ نَّ رَسُولِ اللهِ وَدَعُوا مَا ق لُْتُ -وتٓ رواي -</span><br />
<span style="font-size: large;"> فَاتَّبِعُو ا وَلََ تَ لْتَفِتُوا إِلََ<br />قَ وْلِ أَ ءٍ د</span><br />
“Jika kalian mendapati dalam kitabku sesuatu yang bertentangan dengan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka sampaikanlah sunnah tadi dan tinggalkanlah pendapatku –dan<br />
<br />
Dalam riwayat lain Imam Syafi’i mengatakan– maka ikutilah sunnah tadi dan jangan pedulikan ucapan orang.<br />
<br />
<span style="font-size: large;">كُلُّ دِي ءٍ ث عَنِ النَّبِِّْ فَ هُوَ قَ وْوِ وَإِنْ لََْ تَ مَعُووُ مِ </span><br />
“Setiap hadits yang diucapkan oleh Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka itulah pendapatku meski kalian tak mendengarnya dariku.<br />
<br />
<span style="font-size: large;">كُلُّ مَ لَءٍ صَحَّ فِيْ هَا الَْْبَ رُ عَنْ رَسُولِ الله عِنْدَ أَ لِ النَّ قْلِ بِِِلًَفِ مَا ق لُْتُ فَ ناَ رَاجِعٌ عَنْ هَا تِٓ يَاتِِ وَب عَْدَ مَوْتِِ</span><br />
“Setiap masalah yang di sana ada hadits shahihnya menurut para ahli hadits, lalu hadits tersebut bertentangan dengan pendapatku, maka aku menyatakan rujuk (meralat) dari pendapatku tadi baik semasa hidupku maupun sesudah matiku.<br />
<br />
<span style="font-size: large;"> إِذَا صَحَّ الحَْدِيثُ فَ هُوَ مَذْ بِِ وَإِذَا صَحَّ الحَْدِيْثُ فَاضْرِبُوا بِقَوْوِ الحَْائِطَ</span><br />
“Kalau ada hadits shahih, maka itulah mazhabku, dan kalau ada hadits shahih maka campakkanlah pendapatku ke (balik) tembok.<br />
<br />
<span style="font-size: large;">أَ عَ الْمُ لِمُونَ عَلىَ أَنَّ مَنِ اسْتَبَانَ لَهُ سُنَّ عَنْ رَسُولِ الله لََْ لَّ لَهُ أَنْ يَدَعَهَا لِقَوْلِ أَ ءٍ د</span><br />
“Kaum muslimin sepakat bahwa siapa saja yang telah jelas baginya sebuah sunnah (ajaran) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka tak halal baginya untuk meninggalkan sunnah itu karena mengikuti pendapat siapa pun.9 Hilyatul Auliya’, 9: 107. 10 Al Majmu’ Syarh Al Muhadzdzab, 1: 63. 11 Siyar A’laamin Nubala’, 10: 35. 12 Hilyatul Auliya’, 9: 107. 13 Siyar A’laamin Nubala’, 10: 35. 14 I’lamul Muwaqi’in, 2: 282.<br />
<br />
Para imam dengan jelas mengajarkan kita mengikuti dalil. Jika perkataan mereka menyelisihi dalil, peganglah dalil. Jadi kita tidak dibenarkan untuk ta’ashub pada perkataan imam tertentu dan tidak diperbolehkan hanya sekedar taklid buta. Namun bagi orang awam yang tidak bisa menyimpulkan dalil, maka ia punya kewajiban untuk bertanya pada orang yang lebih berilmu atau taklid pada pendapat orang alim yang lebih ia anggap mendekati kebenaran.<br />
<br />
Allah Ta’ala berfirman,<br />
<br />
<span style="font-size: large;">فَاسْ لُوا أَ لَ الذّْكْرِ إِنْ كُنْتُمْ لََ تَ عْلَمُونَ</span><br />
“Tanyakanlah olehmu kepada orang-orang yang berilmu, jika kamu tiada mengetahui” (QS. Al Anbiya’: 7).Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03066658539758305405noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7499940259318817685.post-6637945661335418322012-06-26T16:29:00.002-07:002012-07-01T03:53:56.888-07:00KEUTAMAAN SHOLAT BERJAMAAH DI MESJID<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Rasulullah <i>shallallahu ‘alaihi </i><i>wa sallam</i> marah sekali jika laki2 muslim tidak sholat berjamaah di mesjid, beliau bersabda :</b></span><br />
<br />
<div align="center" dir="rtl">
<span style="font-size: large;"><b>والذي نفسي بيده لقد هممت أن آمر بحطب فيحطب ثم آمر بالصلاة فيؤذن لها ثم آمر رجلا فيؤم الناس ثم أخالف إلى رجال فأحرق عليهم بيوتهم</b></span></div>
<br />
<span style="font-size: small;">”<i>Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, ingin kiranya aku
memerintahkan orang-orang untuk mengumpulkan kayu bakar, kemudian aku
perintahkan mereka untuk menegakkan shalat yang telah dikumandangkan
adzannya, lalu aku memerintahkan salah seorang untuk menjadi imam, lalu
aku menuju orang-orang yang tidak mengikuti sholat jama'ah, kemudian aku
bakar rumah-rumah mereka</i>”.</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<table cellspacing="5" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr align="justify" style="font-family: Verdana,sans-serif;"><td valign="top" width="76%"><b>Diriwayatkan dari Abu Hurairah, seorang lelaki buta datang kepada Rasulullah <i>shallallahu ’alaihi wa sallam</i> dan berkata,</b><br />
<br />
<div align="center" dir="rtl">
<span style="font-size: 14pt;"><span style="font-size: large;">يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنَّهُ لَيْسَ لِى قَائِدٌ يَقُودُنِى إِلَى الْمَسْجِدِ.
فَسَأَلَ رَسُولَ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- أَنْ يُرَخِّصَ لَهُ
فَيُصَلِّىَ فِى بَيْتِهِ فَرَخَّصَ لَهُ فَلَمَّا وَلَّى دَعَاهُ فَقَالَ «
هَلْ تَسْمَعُ النِّدَاءَ بِالصَّلاَةِ ». فَقَالَ نَعَمْ. قَالَ «
فَأَجِبْ ».</span></span></div>
<br />
”<i>Wahai Rasulullah, saya tidak memiliki penunjuk jalan yang dapat mendampingi saya untuk mendatangi masjid</i>.”
Maka ia meminta keringanan kepada Rasulullah untuk tidak shalat
berjama'ah dan agar diperbolehkan shalat di rumahnya. Kemudian
Rasulullah memberikan keringanan kepadanya. Namun ketika lelaki itu
hendak beranjak, Rasulullah memanggilnya lagi dan bertanya,“<i>Apakah kamu mendengar adzan?</i>” Ia menjawab,”<i>Ya</i>”. Rasulullah bersabda,”<i>Penuhilah seruan (adzan) itu.</i>”<br />
<br />
Orang buta ini tidak dibolehkan shalat di rumah apabila dia mendengar
adzan. Hal ini menunjukkan bahwa memenuhi panggilan adzan adalah dengan
menghadiri shalat jama’ah.<br />
<br />
<a name='more'></a><br /><br />
<b><span style="font-size: small;">Hal ini ditegaskan kembali dalam hadits Ibnu
Ummi Maktum. Dia berkata:</span></b><br />
<br />
<div align="center" dir="rtl">
<span style="font-size: 14pt;"><span style="font-size: large;">يَا رَسُولَ
اللَّهِ إِنَّ الْمَدِينَةَ كَثِيرَةُ الْهَوَامِّ وَالسِّبَاعِ. فَقَالَ
النَّبِىُّ -صلى الله عليه وسلم- « أَتَسْمَعُ حَىَّ عَلَى الصَّلاَةِ
حَىَّ عَلَى الْفَلاَحِ فَحَىَّ هَلاَ ».</span></span></div>
<br />
<i>“Wahai Rasulullah, di Madinah banyak sekali tanaman dan binatang
buas. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Apakah kamu
mendengar seruan adzan hayya ‘alash sholah, hayya ‘alal falah? Jika iya,
penuhilah seruan adzan tersebut”.”</i><br />
<br />
Lihatlah laki-laki tersebut memiliki beberapa udzur: [1] dia adalah
seorang yang buta, [2] dia tidak punya teman sebagai penunjuk jalan
untuk menemani, [3] banyak sekali tanaman, dan [4] banyak binatang buas.
Namun karena dia mendengar adzan, dia tetap diwajibkan menghadiri
shalat jama’ah. Walaupun punya berbagai macam udzur semacam ini, Nabi
shallallahu ‘alaihi wa sallam tetap memerintahkan dia untuk memenuhi
panggilan adzan yaitu melaksanakan shalat jama’ah di masjid. Bagaimana
dengan orang yang dalam keadaan tidak ada udzur sama sekali, masih
diberi kenikmatan penglihatan dan sebagainya?!</td>
</tr>
<tr align="justify" style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<td class="em_linep" height="10" valign="top"><br /></td>
</tr>
<tr align="justify">
<td valign="top"><div class="fonthitams_materi">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span style="font-size: small;"><b>Dari Ibnu Umar rodhiyallahu 'anhuma, beliau berkata bahwa Rasulullah bersabda :</b></span><br /><br />Shalat berjamaah itu pahalanya dua puluh tujuh kali lebih baik dari pada shalat sendirian.<br /> (HR. Bukhari, Muslim, Baihaqi dan Ibnu Hibban)</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<table cellspacing="5" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr style="font-family: Verdana,sans-serif;"><td align="left" valign="top" width="76%"><span style="font-size: small;"><b class="fontorange14b"><span class="em_style7b">*40 hari berjama'ah berturut-turut akan terhindar dari pedihnya neraka, terbebas dari kemunafikan</span></b></span></td>
</tr>
<tr style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<td class="em_linep" height="10" valign="top"><span style="font-size: small;"><br /></span></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top"><div align="justify" class="fonthitams_materi">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Anas bin Malik rodhiyallahu 'anhu berkata, Rasulullah bersabda : </b><br /><br />Seseorang
yang selalu shalat dengan berjamaah selama empat puluh hari tanpa
tertinggal takbir yang pertama (bersama imam) akan mendapat dua
jaminan: </span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">yang pertama diselamatkan dari neraka, dan dua bebas dari sifat munafik. (HR. Tirmidzi)</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<table cellspacing="5"><tbody>
<tr style="font-family: Verdana,sans-serif;"><td align="left" valign="top" width="76%"><span style="font-size: small;"><b class="fontorange14b"><span class="em_style7b">*Mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat</span></b></span></td>
</tr>
<tr style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<td class="em_linep" height="10" valign="top"><span style="font-size: small;"><br /></span></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top"><div align="justify" class="fonthitams_materi">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Dari Buraidah rodhiyallahu 'anhu bahwa Rasululah bersabda :</b><br /><br />Gembirakanlah
mereka yang selalu berjalan ke masjid di malam yang gelap bahwa mereka
akan mendapatkan cahaya yang sempurna pada hari kiamat." (HR. Abu Daud)</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<table cellspacing="5"><tbody>
<tr style="font-family: Verdana,sans-serif;"><td align="left" valign="top" width="76%"><span style="font-size: small;"><b class="fontorange14b"><span class="em_style7b">*Setan takut dengan orang yang rajin shalat berjama'ah</span></b></span></td>
</tr>
<tr style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<td class="em_linep" height="10" valign="top"><span style="font-size: small;"><br /></span></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top"><div align="justify" class="fonthitams_materi">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Dari Abu Darda rodhiyallahu 'anhu, beliau berkata, saya mendengar Rasulullah bersabda :</b><br /><br />Tidaklah
terdapat tiga orang dalam satu kampung (satu pedalaman) dan mereka
tidak melaksanakan shalat berjamaah, kecuali setan menguasai mereka.
Maka hendaklah kalian berjamaah, karena sesungguhnya seekor serigala
akan memakan domba yang terpisah dari kelompoknya. (HR. Abu Daud)</span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<table cellspacing="5"><tbody>
<tr style="font-family: Verdana,sans-serif;"><td align="left" valign="top" width="76%"><span style="font-size: small;"><b class="fontorange14b"><span class="em_style7b">*Tanpa shalat berjama'ah,ibadah yang lain akan sia-sia</span></b></span></td>
</tr>
<tr style="font-family: Verdana,sans-serif;">
<td class="em_linep" height="10" valign="top"><span style="font-size: small;"><br /></span></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top"><div align="justify" class="fonthitams_materi">
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b>Dari Laits dari Mujahid :</b>
Ibnu Abbas ditanya tentang seseorang yang berpuasa sepanjang hari, dan
mendirikan shalat sunat sepanjang malam, tetapi dia tidak pergi ke
masjid untuk shalat jum'at dan shalat berjamaah. Ibnu Abbas menjawab,
Dia adalah penghuni neraka jahanam.(HR. Tirmidzi)<br /><br /><i>Hadits
ini bermakna bahwa orang tersebut tidak shalat berjama'ah dan tidak
shalat jum'at karena tidak suka, menganggap sepele dan remeh kedua
shalat itu.</i></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: Verdana,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: x-small;"><br /></span></div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<table cellspacing="5"><tbody>
<tr><td align="left" valign="top" width="76%"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td class="em_linep" height="10" valign="top"><br /></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top"><br /></td></tr>
</tbody></table>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03066658539758305405noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-7499940259318817685.post-88672607786804793092012-06-26T16:19:00.003-07:002012-07-01T03:54:15.494-07:00SHOLAT DIAWAL WAKTU<div style="font-family: inherit; text-align: center;">
<br /></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b class="fontorange14b"><span class="em_style7b"> </span></b></span></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
</div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b class="fontorange14b"><span class="em_style7b"><u><i>*Sholat diawal waktu adalah yang paling utama </i></u></span></b></span></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b> Dari Ibnu Mas'ud rodhiiyallahu 'anhu, beliau berkata, Rasulullah bersabda :</b> </span></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"> Sebaik-baik amal adalah shalat di awal waktu.<br /> (HR. Tirmidzi dan Hakim)</span></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="font-family: inherit; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<table cellspacing="5" style="font-family: inherit; margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: left;"><tbody>
<tr align="justify"><td valign="top" width="76%"><span style="font-size: large;"><i><u><b class="fontorange14b"><span class="em_style7b">*Shalat tepat waktu adalah amal yang paling dicintai Allah dalam Islam</span></b></u></i></span></td><td valign="top" width="76%"></td>
</tr>
<tr align="justify">
<td class="em_linep" height="10" valign="top"><span style="font-size: large;"><br /></span></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top"><div align="justify" class="fonthitams_materi">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b> Dari Umar rodhiyallahu 'anhu, beliau berkata: Ada seorang bertanya kepada Rasulullah
:</b><br /><br />Ya Rasulallah, amal apa yang paling dicintai Allah dalam ajaran Islam?<br />Beliau bersabda:
Shalat pada awal waktunya, barangsiapa meninggalkan shalat maka dia dianggap tهdak lagi beragama, karena shalat adalah
tiang agama."</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"> (HR. Bayhaqi)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<a name='more'></a></div>
<table cellspacing="5"><tbody>
<tr align="justify"><td style="text-align: left;" valign="top" width="76%"><span style="font-size: large;"><u><i><b class="fontorange14b"><span class="em_style7b">*Menggugurkan dosa-dosa bagaikan gugurnya dedaunan dari ranting pohon</span></b></i></u></span></td>
</tr>
<tr align="justify">
<td class="em_linep" height="10" valign="top"><span style="font-size: large;"><br /></span></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top"><div align="justify" class="fonthitams_materi">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Abu
Dzar rodhiyallahu'anhu meriwayatkan bahwa Rasulullah keluar dari
rumahnya ketika musim dingin, waktu itu daun-daun berguguran. Rasulullah
mengambil ranting dari sebatang pohon, sehingga daun-daun di ranting
itupun banyak berguguran. Kemudian Rasulullah bersabda :</b></span><br />
<span style="font-size: large;"><b><br /> </b></span><span style="font-size: large;">Wahai Abu Dzar! Saya menyahut : Labbaik ya Rasulullah. <br />Lalu
beliau bersabda, Sesungguhnya seorang hamba yang muslim, jika
menunaikan shalat dengan ikhlas karena Allah, maka dosa-dosanya akan
berguruan seperti gugurnya daun-daun ini dari pohonnya.(HR. Ahmad)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<table cellspacing="5" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td align="left" valign="top" width="76%"><span style="font-size: large;"><u><i><b class="fontorange14b"><span class="em_style7b">*Menghapus kesalahan bagaikan menjaga kebersihan badan sehari semalam sehingga badan akan terhindar
dari kotoran</span></b></i></u></span></td>
</tr>
<tr>
<td class="em_linep" height="10" valign="top"><span style="font-size: large;"><br /></span></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top"><div align="justify" class="fonthitams_materi">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Abu Hurairah rodhiyallahu 'anhu meriwayatkan, beliau mendengar Rasulullah bersabda:</b><br /> <br />Bagaimana
pendapat kalian jika di depan rumah salah seorang dari kalian terdapat
sebuah sungai yang mengalir dan dia mandi di dalamnya lima kali sehari,
apakah akan tersisa kotoran dari tubuhnya?" Mereka menjawab, "Tidak akan
tersisa, kotoran di tubuhnya sedikitpun." <br />Rasulullah bersabda, "Begitulah perumpamaan shalat lima waktu. Dengannya Allah akan mengampuni dosa-dosa."<br />(HR. Bukhari)</span><span style="font-size: large;"><br /></span></div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<table cellspacing="5" style="margin-left: 0px; margin-right: 0px; text-align: left;"><tbody>
<tr><td align="left" valign="top" width="76%"><span style="font-size: large;"><u><i><b class="fontorange14b"><span class="em_style7b">*Sebelum jauh-jauh mencari solusi, perbaiki saja dulu shalatnya!
Jadikanlah shalat sebagai media untuk memohon hadirnya pertolongan Allah</span></b></i></u></span></td>
</tr>
<tr>
<td class="em_linep" height="10" valign="top"><span style="font-size: large;"><br /></span></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top"><div align="justify" class="fonthitams_materi">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Minta
tolonglah (kepada Allah) dengan jalan sabar dan mendirikan shalat . Dan
sesungguhnya yang demikian itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang
yang khusyu.'<b>( Al-Baqarah : 45)</b><br /><br /><b>Dari Hudzaifah rodhiyallahu 'anhu, beliau berkata :</b><br />Apabila Rasulullah mengalami kesulitan, maka beliau segera melaksanakan shalat. (HR. Ahmad dan Abu Daud)</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<table cellspacing="5"><tbody>
<tr><td align="left" valign="top" width="76%"><span style="font-size: large;"><u><i><b class="fontorange14b"><span class="em_style7b">*Shalat merupakan salah satu pengundang datangnya rezeki dan kehidupan yang dipenuhi keberkahan</span></b></i></u></span></td>
</tr>
<tr>
<td class="em_linep" height="10" valign="top"><span style="font-size: large;"><br /></span></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top"><div align="justify" class="fonthitams_materi">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">Dan
perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu
dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezki kepadamu, Kamilah yang
memberi rezki kepadamu. Dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang
yang bertakwa.<br /><b>(Thaahaa : 132)</b><br /><br /> Barangsiapa yang mengerjakan
amal saleh, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka
sesungguhnya akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan
sesungguhnya akan Kami beri balasan kepada mereka dengan pahala yang
lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan.<br /><b>(An-Nahl : 97)</b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<table cellspacing="5"><tbody>
<tr><td align="left" valign="top" width="76%"><span style="font-size: large;"><u><i><b class="fontorange14b"><span class="em_style7b">*Ajak dan doakan keluarga, saudara, teman, atasan, bawahan dan semua agar senantiasa menjaga shalat tepat waktu</span></b></i></u></span></td>
</tr>
<tr>
<td class="em_linep" height="10" valign="top"><span style="font-size: large;"><br /></span></td>
</tr>
<tr>
<td valign="top"><div align="justify" class="fonthitams_materi">
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><b>Nasehat Luqman buat anaknya:</b><br /><br />Hai
anakku, dirikanlah shalat dan suruhlah (manusia) mengerjakan yang baik
dan cegahlah (mereka) dari perbuatan yang mungkar dan bersabarlah
terhadap apa yang menimpa kamu. Sesungguhnya yang demikian itu termasuk
hal-hal yang diwajibkan (oleh Allah).<br /><b>(Luqmaan : 17)</b><br /><br /> <b>Do'a Nabi Ibrahim 'alaihisholaatu wassalam buat anak keturunannya: </b><br /><br /> Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan anak cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat, ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. <br />Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).<br /> <b>(Ibraahiim : 40-41)</b></span></div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>
</div>
</td></tr>
</tbody></table>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03066658539758305405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7499940259318817685.post-75883379472967469732012-06-26T09:07:00.000-07:002012-07-01T03:54:33.841-07:00SUDAHKAH ANDA SHOLAT ???<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<div style="color: black;">
<b><span style="font-size: large;">Nabi <i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i>bersabda,</span></b></div>
<div style="color: black;">
<b><span style="font-size: large;"> </span></b>
</div>
<div dir="rtl" style="color: black; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">إِنَّ
أَوَّلَ مَا يُحَاسَبُ النَّاسُ بِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مِنْ
أَعْمَالِهِمُ الصَّلاَةُ قَالَ يَقُولُ رَبُّنَا جَلَّ وَعَزَّ
لِمَلاَئِكَتِهِ وَهُوَ أَعْلَمُ انْظُرُوا فِى صَلاَةِ عَبْدِى أَتَمَّهَا
أَمْ نَقَصَهَا فَإِنْ كَانَتْ تَامَّةً كُتِبَتْ لَهُ تَامَّةً وَإِنْ
كَانَ انْتَقَصَ مِنْهَا شَيْئًا قَالَ انْظُرُوا هَلْ لِعَبْدِى مِنْ
تَطَوُّعٍ فَإِنْ كَانَ لَهُ تَطَوُّعٌ قَالَ أَتِمُّوا لِعَبْدِى
فَرِيضَتَهُ مِنْ تَطَوُّعِهِ ثُمَّ تُؤْخَذُ الأَعْمَالُ عَلَى ذَاكُمْ</span></b></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b style="color: black;"><span style="font-size: large;">“<i>Sesungguhnya amalan yang pertama kali akan diperhitungkan dari
manusia pada hari kiamat dari amalan-amalan mereka adalah shalat.
Kemudian Allah Ta’ala mengatakan pada malaikatnya dan Dia lebih
Mengetahui segala sesuatu, “Lihatlah kalian pada shalat hamba-Ku, apakah
sempurna ataukah memiliki kekurangan? Jika shalatnya sempurna, maka
akan dicatat baginya pahala yang sempurna. Namun, jika shalatnya
terdapat beberapa kekurangan, maka lihatlah kalian apakah hamba-Ku
memiliki amalan shalat sunnah? Jika ia memiliki shalat sunnah, maka
sempurnakanlah pahala bagi hamba-Ku dikarenakan shalat sunnah yang ia
lakukan. Kemudian amalan-amalan lainnya hampir sama seperti itu.</i>”</span></b><a href="http://rumaysho.com/hukum-islam/shalat/2813-merutinkan-shalat-sunnah-rawatib.html#_ftn4"></a><br />
<div style="color: black;">
<br />
<i><span style="font-size: large;"><b>hadist yg lain ..nabi MUHAMMAD SAW bersabda : </b></span></i><br />
<b><i><span style="font-size: large;">"Amal pertama yang dihisab dari seorang
hamba di hari kiamat adalah shalat. Dan barangsiapa yang baik shalatnya,
maka baik pula segala amalan yang lain, dan barangsiapa yang rusak
(ditolak) shalatnya, maka rusak (ditolak) pula segala amalan lainnya”
(HR Thabrani)</span></i></b></div>
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Shalat merupakan salah satu rukun Islam
yang terpenting setelah dua kalimat syahadat. Shalat juga mengandung
Rububiyah Allah dan ketundukan kepada-Nya. Demikian pula
perbuatan-perbuatan dalam shalat, seperti berdiri, ruku’ dan sujud,
keseluruhannya menunjukkan kepatuhan seorang hamba kepada pencipta-Nya
sekaligus merupakan latihan jiwa dan penundukan diri dari kesombongan
dan sifat egois, untuk selanjutnya siap menerima dan melaksanakan
perintah-perintah Ilahiyah.<br />
<br />
<a name='more'></a> </div>
<div style="text-align: justify;">
Shalat adalah salah satu ibadah yang diwajibkan kepada setiap individu muslim yang telah baligh dan berakal. Allah berfirman:<br />
<br /></div>
<div align="right" style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;">وَأَقِيمُواْ ٱلصَّلاَةَ وَآتُواْ ٱلزَّكَاةَ وَٱرْكَعُواْ مَعَ ٱلرَّاكِعِينَ﴿٤٣﴾</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
“<i>Dan dirikanlah shalat dan keluarkanlah zakat dan ruku’lah bersama orang-orang yang ruku’.</i>” (QS. Al Baqarah: 43)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dalil dari Al Qur’an dan Sunnah yang
mengandung perintah mendirikan shalat cukup banyak, bahkan shalat
terkadang disebut sebagai ciri atau tanda orang-orang yang beriman.
Sebagaimana firman Allah:</div>
<div align="right" style="text-align: right;">
<span style="font-size: large;">إِنَّمَا ٱلْمُؤْمِنُونَ
ٱلَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ ٱللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ
عَلَيْهِمْ آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَاناً وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ
يَتَوَكَّلُونَ﴿٢﴾ ٱلَّذِينَ يُقِيمُونَ ٱلصَّلاَةَ وَمِمَّا رَزَقْنَاهُمْ
يُنفِقُونَ﴿٣</span>﴾</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
“<i>Sesungguhnya orang-orang yang
beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati
mereka, dan apabila dibacakan ayat-ayatNya bertambahlah iman mereka
(karenanya), dan hanya kepada Tuhanlah mereka bertawakkal. (yaitu)
orang-orang yang mendirikan shalat dan yang menafkahkan sebagian dari
rezki yang Kami berikan kepada mereka</i>.” (QS. Al Anfal: 2-3)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Terkadang juga disebut sebagai tanda orang-orang yang bertaqwa, sebagaimana disebutkan di dalam firman Allah:</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<br />
<span style="font-size: large;"> ذٰلِكَ ٱلْكِتَابُ لاَ رَيْبَ
فِيهِ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ﴿٢﴾ ٱلَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِٱلْغَيْبِ
وَيُقِيمُونَ ٱلصَّلاةَ وَممَّا </span><br />
<span style="font-size: large;">رَزَقْنَاهُمْ يُنْفِقُونَ﴿٣﴾</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
“<i>Kitab (Al Quran) ini tidak ada
keraguan padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa, (yaitu) </i><br />
<i> mereka
yang beriman kepada yang ghaib, yang mendirikan shalat, dan menafkahkan
sebahagian rezki yang Kami anugerahkan kepada mereka</i>.” (QS. Al Baqarah: 2-3)</div>
<div style="text-align: justify;">
Nash-nash tersebut sebenarnya sudah
cukup untuk menjadi bahan renungan dan peringatan bagi kaum muslimin,
agar senantiasa menjaga shalat, dan tidak melalaikannya.</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Akan tetapi, bila kita mengamati keadaan
umat Islam di zaman ini, sungguh sangat memprihatinkan. Mengapa tidak?
Begitu banyak umat Islam yang masih melalaikan bahkan dengan sengaja
meninggalkan shalat, seolah-olah shalat itu tidak dibebankan atas
mereka. Apakah mereka belum pernah mendengar dialog antara penghuni
surga dan penghuni neraka, sebagimana yang disebutkan oleh Allah dalam
Al Qur’an:</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">مَا سَلَكَكُمْ فِى سَقَرَ﴿٤٢﴾ قَالُواْ لَمْ نَكُ مِنَ ٱلْمُصَلِّينَ﴿٤٣﴾</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<i>“Apakah yang memasukkan kamu ke
dalam Saqar (neraka) ? Mereka menjawab, “kami dahulu tidak termasuk
orang-orang yang mengerjakan shalat.” </i>(QS. Al Mudatstsir: 42-43)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Apakah mereka buta, sehingga tidak dapat membaca firman Allah:</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّينَ<i> </i>﴿٤﴾ ٱلَّذِينَ هُمْ عَن صَلاَتِهِمْ سَاهُونَ﴿٥﴾</span><br />
<br />
<i></i></div>
<div style="text-align: justify;">
<i>“Maka celakalah bagi orang-orang yang shalat (yaitu), orang-orang yang lalai dari shalatnya.” </i>(QS. Al Ma’un: 4-5)</div>
<div style="text-align: justify;">
Ibnu ‘Abbas <i>radhiyallahu ‘anhu</i>
dalam menafsirkan ayat tersebut mengatakan bahwa mereka, apabila shalat
tidak mengharapkan balasan, dan jika mereka meninggalkannya mereka tidak
takut akan akibatnya. Beliau juga berkata, mereka adalah orang-orang
yang mengakhirkan waktu shalatnya.</div>
<div style="text-align: justify;">
Allah telah menyebutkan kecelakaan dan
kesesatan bagi orang yang shalat karena mereka melalaikannya, lalu
bagiamana pula kedudukan mereka yang meninggalkan dengan sengaja atau
mengingkari kewajiban shalat? Apakah mereka masih layak disebut sebagai
muslim?</div>
<div style="text-align: justify;">
Dalam hal ini Ulama berbeda pendapat,
namun mereka sepakat bahwa barangsiapa yang mengingkari kewajiban shalat
adalah kufur, meskipun ia melaksanakannya. Imam Ahmad <i>rahimahullah</i> mengatakan, <i>“Orang-orang
yang meninggalkan shalat adalah kafir, kekafirannya yang menyebabkan
keluar dari agama Islam, diancam hukuman mati jika tidak bertaubat dan
mengerjakan shalat.” </i><br />
<br />
Sementara Imam Abu Hanifah, Imam Malik dan Imam Syafi’i<i> rahimahumullah</i>
mengatakan, orang yang meninggalkan shalat adalah fasiq dan tidak
Kafir. Namun ancaman hukumnya menurut Imam Malik dan Imam Syafi’i adalah
diancam hukuman mati sebagai <i>had</i>.</div>
<div style="text-align: justify;">
Walaupun terdapat <i>khilaf</i>
(perbedaan pendapat ) di kalangan para Ulama terhadap kafir tidaknya
orang yang meninggalkan shalat, maka yang wajib adalah hendaknya
dikembalikan kepada Allah dan Sunnah Rasulullah, karena Allah berfirman:</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">وَمَا ٱخْتَلَفْتُمْ فِيهِ مِن شَيْءٍ فَحُكْمُهُ إِلَى ٱللَّهِ…<i> </i>﴿١٠﴾</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<i>“Tentang sesuatu apapun kalian berselisih maka putusannya tersebut kepada Allah.” </i>(QS. Asy Syura’: 10)</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
Dalam firman-Nya yang lain<i>:</i></div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">…فَإِن تَنَازَعْتُمْ فِى
شَيْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنْتُمْ تُؤْمِنُونَ
بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلآخِرِ…﴿٥٩﴾</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<i> “…kemudian jika kamu berlainan
pendapat tentang sesuatu maka kembalikanlah kepada Allah (Al Qur’an) dan
RasulNya (As Sunnah) jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan
hari kemudian…” </i>(QS. An Nisa: 59)</div>
<div style="text-align: justify;">
Kalau kita kembalikan masalah kepada Al
Qur’an dan As Sunnah maka keduanya menunjukan bahwa orang yang
meninggalkan shalat adalah kafir yang menyebabkan seseorang keluar dari
agama Islam. Adapun dalil-dalilnya adalah sebagai berikut:</div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<b>Dalil Al Quran</b></div>
<div style="text-align: justify;">
Firman Allah:</div>
<div dir="RTL" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">فَإِن تَابُواْ وَأَقَامُواْ ٱلصَّلَوٰةَ وَآتَوُاْ ٱلزَّكَوٰةَ فَإِخْوَانُكُمْ فِى ٱلدِّينِ…﴿١١﴾</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<i>“Jika mereka bertaubat, mendirikan shalat dan menunaikan zakat, maka (mereka itu) adalah saudara-saudara kamu seagama.” </i>(QS. At Taubah: 11)</div>
<div style="text-align: justify;">
Syeikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin <i>rahimahullah</i>
menjelaskan bahwa maksud dari ayat tersebut adalah Allah telah
menetapkan persaudaraan antara kita dengan orang-orang musyrik dengan
tiga persyaratan, yaitu:</div>
<ul style="text-align: justify;">
<li><i>Hendaknya mereka bertaubat dari syirik</i></li>
<li><i>Hendaknya mereka mendirikan shalat.</i></li>
<li><i>Hendaknya mereka menunaikan zakat.</i></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
Jika mereka tidak bertaubat dari syirik,
dan tidak mendirikan shalat dan tidak pula menunaikan zakat, maka
mereka bukanlah seagama dengan kita.<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br />
<br /></div>
<i></i>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03066658539758305405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7499940259318817685.post-70410995907770407152012-06-26T07:53:00.002-07:002012-07-01T03:55:47.360-07:00KIAT-KIAT UNTUK MENJADI MUSLIM YANG BAIK<div style="text-align: justify;">
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: center;">
</div>
Untuk menjadi muslim yg baik, ada beberapa langkah yang dapat ditempuh sebagai berikut :</div>
<ol style="text-align: justify;">
<li>Mulailah belajar tentang Islam .Bagaimana cara beragama yang baik .<br />
Sadarilah bahwa Islam adalah agama pengetahuan. Belajar tentang Islam
bagi orang beriman jangan pernah berhenti dan merasa selesai. Hal ini
mengingat luasnya ilmu Islam itu sendiri dan beragamnya amal shalih yang
harus kita lakukan, padahal setiap amal memerlukan ilmu dan iman
tersendiri.</li>
<li>Apalah arti ilmu jika tidak menghasilkan amal?<br />
Artinya perlu mengamalkan ilmu yang telah dipelajari agar iman kepada ALLAH SWT selalu
meningkat. Di balik peningkatan iman akan tumbuh rasa ingin lebih dekat
dengan Al-Qur’an<a name='more'></a> </li>
<li>Mulailah dari amal shalih yang paling utama, yaitu shalat lima waktu.<br />
Jika belum sanggup melakukannya, pelajarilah kembali Islam dan berdoalah
kepada ALLAH SWT agar dibukakan pintu hidayah untuk dapat melaksanakan
pintu hidayah untuk dapat melaksanakan shalat lima waktu dengan rutin.
Bila sudah mampu, tingkatkan kualitasnya dengan berjamaah di masjid.
Setelah mampu, tingkatkan kualitasnya dengan berusaha khusyu’. Sholat fardhu lima waktu berjamaah wajib bagi muslim di mesjid kecualai sholat sunnah . Dan muslimah lebih utama di rumah tapi harus di awal waktu tapi jika tidak bisa diawal waktu lebih baik dimesjid untuk menjaga sholat di awal waktu</li>
<li>Setelah mampu shalat berjamaah di masjid dengan khusyu’, berusahalah
untuk melaksanakan shalat dua rakaat sebelum dan sesudah shalat wajib
(yaitu <i>qabliyah</i> dan <i>ba’diyah</i>). Tentu perlu dipelajari, pada shalat wajib mana kita tidak boleh melakukan shalat sunnah <i>ba’diyah</i> (yaitu Ashar dan Shubuh), serta mana yang <i>muakkadah</i> (yang sangat dianjurkan) dan mana yang bukan (karena tidak rutin dilaksanakan Rasulullah Saw).</li>
<li>Pada tahap ini, bangunlah iman lebih tinggi dengan mulai mencoba
shalat sunnah di waktu malam (tahajjud/qiyamullail). Bacalah
hadits-hadits yang menjelaskan fadhillah shalat tahajjud agar kita lebih
termotivasi. Jangan pernah mengatakan tidak mampu. Rayulah diri dengan
memulainya dari hal yang sekecil-kecilnya, misal sebulan sekali, lalu
dua kali, tiga kali dan seterusnya.</li>
<li>Peningkatan iman berikutnya adalah dengan melaksanakan ibadah-ibadah yang <i>qauliyah </i>(yang
diucapkan). Dapat berupa istighfar seratus kali sehari, membaca
Al-Ma’tsurat (dzikir pagi dan petang yang dicontohkan Rasulullah Saw),
membaca tasbih, tahmid, tahlil dan lain sebagainya yang mengacu kepada
rujukan Riyadush Shalihin.</li>
<li>Keimanan kepada Allah juga dapat ditingkatkan dengan melakukan
berbagai amal kontributif, seperti infaq di jalan Allah, untuk fakir
miskin, mengikuti dan mendukung kegiatan pembelaan atau penyebaran agama
Islam dan lain-lainnya.</li>
</ol>Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03066658539758305405noreply@blogger.com0tag:blogger.com,1999:blog-7499940259318817685.post-38489434958747149292012-06-25T15:47:00.001-07:002012-07-02T09:39:05.717-07:00MUKADDIMAH<div style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: black; text-align: right;">
<span class="Arabic" id="fon1" style="font-size: x-large;"><span id="mspan1">بِسۡمِ ٱللهِ ٱلرَّحۡمَـٰنِ ٱلرَّحِيمِ</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span><span dir="RTL" style="font-family: "Times New Roman","serif"; font-size: 11pt; line-height: 115%;"><span dir="RTL"></span><span dir="RTL"></span> </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: right;">
<span style="font-size: x-large;">اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَهْلِ بَيْتِهِ وَعَلَى
أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ،
إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَ آلِ</span> <span style="font-size: x-large;">أَهْلِ
بَيْتِهِ وَعَلَى أَزْوَاجِهِ وَذُرِّيَّتِهِ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى آلِ
إِبْرَاهِيْمَ إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br />
<br />
<br />
<span style="font-size: large;"> Dengan mengucapkan basmallah dan sholawat kepada nabi kita MUHAMMAD SAW seperti yang ditulis diatas..... dengan ini saya mulai menulis artikel diblog saya tentang bagaimana menjadi muslim dan muslimah yang baik sesuai tuntunan AL QUR'AN dan HADIST. Marilah kita sama-sama berdoa kepada ALLAH SWT agar kita dilimpahkan ilmu yg bermanfaat yang menambah iman dan ketaatan kita kepada-NYA...dan ilmu yg kita dapat adalah secuil kecil dari ilmu ALLAH SWT yg Maha Luas...Sesungguhnya dialah ALLAH SWT Yang Maha Mengetahui segala sesuatunya</span><br />
<span style="font-size: x-small;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;"> Ilmu yg kita dapat dan yg kita
pelajari harusnya menjadi pahala buat kita dengan mengamalkannya kepada
sesama muslim dan muslimah. Ilmu Islam sangat luas dan beragamnya amal sholeh yang
harus kita lakukan, padahal setiap amal memerlukan ilmu dan iman
tersendiri.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;"><b>Kita mengaku islam tapi apakah kita sudah mengetahui seluk beluk tentang agama islam .????
</b></span><br />
<span style="font-size: large;"></span><br />
<a name='more'></a><span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;"> Saya bukan menggurui saudara-saudara sesama muslim dan muslimah karena saya juga awam dengan masalah agama secara keseluruhan.Tapi saya mau dan harus belajar bagaimana menjadi muslim yang baik dan apa yg saya pelajari saya posting di blog ini. Jadi marilah kita jadikan Blog ini menjadi majelis ilmu yang bermanfaat buat saudara-saudara dan sudah pasti untuk diri saya sendiri. Marilah sama2 kita belajar tentang ilmu islam untuk menjadi muslim dan muslimah yang baik sesuai tuntunan al qur'an dan hadist. Semoga ilmu yang kita dapat dan kita amalkan menjadi pahala buat kita hendaknya ...Amiiiiiin</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<span style="font-size: large;"><b>* Sesuai firman ALLAH SWT dan hadist nabi MUHAMMAD SAW : </b></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: large;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> “Katakanlah, "Apakah sama orang-orang yg berilmu dengan
orang-orang yg tdk berilmu?’ Sesungguhnya hanya orang-orang yg berakallah yg dapat
menerima pelajaran". (QS 39 : 9).</span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: large;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> “ALLAH akan mengangkat derajat orang yg
beriman & berilmu pengetahuan beberapa derajat.” (QS 58 :11).</span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: large;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> Rasulullah bersabda,</span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: large;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"> "Menuntut ilmu merupakan kewajiban atas setiap
muslim". (HR. Ibnu Majah), "Barangsiapa meniti satu ja<span class="text_exposed_show">lan
untuk mencari ilmu, niscaya dengan hal itu ALLAH jalankan dia di atas jalan di
antara jalan-jalan Syurga. </span></span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: large;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show">Sesungguhnya para Malaikat membentangkan sayap-sayap
mereka karena ridho kepada pencari ilmu agama. </span></span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: large;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show">Sesungguhnya seorg ‘alim itu
dimintakan ampun oleh siapa saja yg ada di langit & di bumi, &
oleh ikan-ikan di dalam air. </span></span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: large;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show">Sesungguhnya keutamaan seorang ‘alim atas ahli
ibadah seperti keutamaan bulan purnama dariapada seluruh bintang-bintang.</span></span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: large;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"> Sesungguhnya
para ulama itu pewaris para Nabi. Para Nabi itu tidak mewariskan dinar
& dirham, tetapi mewariskan ilmu.</span></span></span></h6>
<h6 class="uiStreamMessage" data-ft="{"type":1,"tn":"K"}" style="font-weight: normal;">
<span style="font-size: large;"><span class="messageBody" data-ft="{"type":3}"><span class="text_exposed_show"> Barangsiapa yg mengambilnya maka
dia telah mengambil bagian yang banyak". (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah
& Ahmad). SubhanAllah, inilah yg selalu membuat kita senang belajar
& belajar, Insya ALLAH...aamiin".</span></span></span></h6>
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<div style="margin-bottom: 0in;">
<b><span style="font-size: large;">* Mu’adz bin Jabal <span lang="id-ID"><i>radhiyallahu ‘anhu</i></span><span lang="id-ID"> berkata, </span></span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div dir="RTL" style="color: black; line-height: 100%; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-size: large;">تَعَلَّمْ
الْعِلْمَ فَإِنَّ تَعَلُّمَهُ لَكَ حَسَنَةٌ ، وَطَلَبَهُ عِبَادَةٌ ،
وَمُذَاكَرَتَهُ تَسْبِيحٌ ، وَالْبَحْثَ عَنْهُ جِهَادٌ ، </span></div>
<div dir="RTL" style="line-height: 100%; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div dir="RTL" style="color: black; line-height: 100%; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-size: large;">وَتَعْلِيمَهُ
مَنْ لَا يَعْلَمُهُ صَدَقَةٌ ، وَبَذْلَهُ لِأَهْلِهِ قُرْبَةٌ <span style="font-family: Traditional Arabic,serif;">.</span></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;">“<span lang="id-ID">Tuntutlah ilmu
(belajarlah Islam) karena mempelajarinya adalah suatu kebaikan untukmu.
Mencari ilmu adalah suatu ibadah. Saling mengingatkan akan ilmu adalah
tasbih. Membahas suatu ilmu adalah jihad. Mengajarkan ilmu pada orang
yang tidak mengetahuinya adalah sedekah. Mencurahkan tenaga untuk
belajar dari ahlinya adalah suatu qurbah (mendekatkan diri pada Allah).”</span></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<b><span style="font-size: large;">*‘<span lang="id-ID">Ali </span><span lang="id-ID"><i>radhiyallahu ‘anhu</i></span><span lang="id-ID"> berkata,</span></span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div dir="RTL" style="margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="color: maroon;"><span style="color: black;">الْعِلْمُ
خَيْرٌ مِنْ الْمَالِ ، الْعِلْمُ يَحْرُسُك وَأَنْتَ تَحْرُسُ الْمَالَ ،
وَالْمَالُ تُنْقِصُهُ النَّفَقَةُ ، وَالْعِلْمُ يَزْكُو بِالْإِنْفَاقِ</span></span></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;">“<span lang="id-ID">Ilmu (agama) itu lebih baik dari harta. Ilmu akan menjagamu, sedangkan harta mesti engkau menjaganya. </span><span lang="id-ID">Harta akan berkurang ketika dinafkahkan, namun ilmu malah bertambah ketika diinfakkan.”</span></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<b><span style="font-size: large;"><span lang="id-ID">* Ibnu ‘Umar </span><span lang="id-ID"><i>radhiyallahu ‘anhuma</i></span><span lang="id-ID">, ia berkata, </span></span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="color: black; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-size: large;">مَجْلِسُ فِقْهٍ خَيْرٌ مِنْ عِبَادَةِ سِتِّينَ سَنَةً</span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;">“Majelis ilmu lebih baik dari ibadah 60 tahun lamanya.”</span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<b><span style="font-size: large;"><span lang="id-ID">*Imam As</span><span lang="id-ID">y Syafi’i </span><span lang="id-ID"><i>rahimahullah</i></span><span lang="id-ID"> berkata, </span></span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div dir="RTL" style="color: black; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-size: large;">مَنْ لَا يُحِبُّ الْعِلْمَ لَا خَيْرَ فِيهِ</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;">“<span lang="id-ID">Siapa yang tidak mencintai ilmu (agama</span><span lang="id-ID">), tidak ada kebaikan untuknya.”</span></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
</div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<b><span style="font-size: large;">*Imam Asy Syafi’i berkata,</span></b></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div dir="RTL" style="color: black; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-size: large;">لَيْسَ بَعْدَ الْفَرَائِضِ أَفْضَلُ مِنْ طَلَبِ الْعِلْمِ</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;">“<span lang="id-ID">Tidak ada setelah berbagai hal yang wajib yang lebih utama dari menuntut ilmu.”</span></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div dir="RTL" style="margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="color: maroon;"><span style="color: black;">مَجَالِسُ
الذِّكْرِ هِيَ مَجَالِسُ الْحَلَالِ وَالْحَرَامِ كَيْفَ تَشْتَرِي
وَتَبِيعُ وَتُصَلِّي وَتَصُومُ وَتَنْكِحُ وَتُطَلِّقُ وَتَحُجُّ
وَأَشْبَاهُ ذَلِكَ</span></span></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;">“<span lang="id-ID">Majelis (halaqoh)
dzikir adalah majelis yang didalamnya membicarakan ilmu halal dan haram
yaitu bagaiman engkau berjual beli, bagaimana engkau menunaikan shalat, </span><span lang="id-ID">puasa, menikah, mentalak, haji dan semacam itu.”</span></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0in;">
<b><span style="font-size: large;">*Imam Asy Syafi’i berkata pula,</span></b></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div dir="RTL" style="color: black; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-size: large;">مَنْ أَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ ، وَمَنْ أَرَادَ الْآخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ</span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div lang="id-ID" style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;">“Siapa yang ingin dunia,
wajib baginya memiliki ilmu. Siapa yang ingin akherat, wajib baginya
pula memiliki ilmu.” Maksudnya adalah ilmu sangat dibutuhkan untuk
memperoleh dunia dan akherat.</span><br />
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<div style="margin-bottom: 0in;">
<b><span style="font-size: large;"><span lang="id-ID">*Asy Syarbini </span><span lang="id-ID">–penulis
Mughnil Muhtaj- berkata, </span></span></b><br />
<br />
<span style="font-size: large;"><span lang="id-ID">“Ketahuilah bahwa keutamaan mempelajari ilmu
Islam yang kami sebutkan berlaku bagi orang yang ikhlas mengharapkan
wajah Allah Ta’ala dalam mencarinya. Jadi ilmu tadi dicari bukan untuk
mendapatkan tujuan dunia seperti harta, kekuasaan, kedudukan,
keistimewaan, kesohoran atau semacam itu. Tujuan dunia semacam ini
sungguh tercela.”</span></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span><br />
<div style="margin-bottom: 0in;">
<b><span lang="id-ID" style="font-size: large;">*Allah </span><span lang="id-ID" style="font-size: large;"><i>Ta’ala</i></span><span lang="id-ID" style="font-size: large;"> berfirman,</span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div dir="RTL" style="color: black; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-size: large;">مَنْ
كَانَ يُرِيدُ حَرْثَ الْآَخِرَةِ نَزِدْ لَهُ فِي حَرْثِهِ وَمَنْ كَانَ
يُرِيدُ حَرْثَ الدُّنْيَا نُؤْتِهِ مِنْهَا وَمَا لَهُ فِي الْآَخِرَةِ
مِنْ نَصِيبٍ</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;">“</span><span lang="id-ID" style="font-size: large;"><i>Barang
siapa yang menghendaki keuntungan di akhirat akan kami tambah
keuntungan itu baginya dan barang siapa yang menghendaki keuntungan di
dunia kami berikan kepadanya sebagian dari keuntungan dunia dan tidak
ada baginya suatu bahagianpun di akhirat</i></span><span lang="id-ID" style="font-size: large;">.” (QS. Asy Syura: 20)</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in; text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<b><span lang="id-ID" style="font-size: large;">*Nabi </span><span lang="id-ID" style="font-size: large;"><i>shallallahu ‘alaihi wa sallam </i></span><span lang="id-ID" style="font-size: large;">bersabda,</span></b></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div dir="RTL" style="color: black; margin-bottom: 0in; text-align: center;">
<span style="font-size: large;">مَنْ
تَعَلَّمَ عِلْمًا مِمَّا يُبْتَغَى بِهِ وَجْهُ اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ
لاَ يَتَعَلَّمُهُ إِلاَّ لِيُصِيبَ بِهِ عَرَضًا مِنَ الدُّنْيَا لَمْ
يَجِدْ عَرْفَ الْجَنَّةِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ</span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<span style="font-size: large;">“</span><span lang="id-ID" style="font-size: large;"><i>Barangsiapa yang
mempelajari ilmu yang seharusnya ia niatkan untuk mengharap wajah Allah
‘azza wa jalla, namun ia malah niatkan untuk menggapai dunia, maka di
hari kiamat ia tidak akan mencium bau surga</i></span><span lang="id-ID" style="font-size: large;">” (HR. Abu Daud no. 3664 dan Ibnu Majah no. 252, dari Abu Hurairah. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shahih).</span></div>
</div>
</div>
<div style="margin-bottom: 0in;">
<br /></div>
<b><span style="font-size: large;">Oleh karena itu, kita diajarkan ketika shalat Shubuh saat hendak salam membaca do’a,</span></b><br />
<br />
<br />
<div align="center" dir="RTL" style="color: black;">
<span style="font-size: large;"><b>اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً</b></span></div>
<br />
<span style="font-size: large;"><i>[Allahumma inni as-aluka ‘ilman naafi’a wa rizqon thoyyibaa wa
‘amalan mutaqobbalaa] “Ya Allah, aku memohon pada-Mu ilmu yang
bermanfaat, rizki yang thoyyib dan amalan yang diterima</i>” (HR. Ibnu Majah no. 925, <i>shahih</i>)</span><br />
<br />
<div align="center" dir="RTL">
<span style="font-size: large;"><span style="color: maroon;"><b><span style="color: black;">فنسأل
اللَه تعالى علماً نافعاً، ونعوذ به من علم لا ينفع، ومن قلب لا يخشع، ومن
نفس لا </span><span style="color: black;">تشبع، ومن دعاء لا يسمع، اللهم إنّا نعوذ بك من هؤلاء الأربع.</span></b></span></span></div>
<div align="center">
<br /></div>
<div align="center">
<span style="font-size: large;"><i>Kita memohon kepada Allah Ta’ala, semoga Allah
menganugerahkan kita ilmu yang bermanfaat dan kita berlindung pada Allah
dari ilmu yang tidak bermanfaat, dari hati yang tidak khusyu’, dari
jiwa yang tidak pernah merasa puas dan dari do’a yang tidak dikabulkan.
Ya Allah, kami berlindung kepadamu agar dijauhkan dari keempat hal tadi.</i></span></div>
</div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-size: large;"><br /></span></div>
<br />Anonymoushttp://www.blogger.com/profile/03066658539758305405noreply@blogger.com0